0

BELAJAR SENI

Untuk anak usia dini, pembelajaran seni itu natural. Bisa dengan media apa saja di sekeliling kita. Bisa dengan cat buatan sendiri, atau dari bahan bahan lain yang cocok untuk anak seusianya

Seni…. apa sih itu..?

Seni itu ada yang bilang sebagai keahlian seseorang dalam membuat karya yang bermutu dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, fungsinya, bentuknya, maknanya. Ada juga yang mendefinisikan sebagai hasil imajinasi seseorang supaya bisa dilihat dan dinikmati orang lain, ada juga yang bilang seni itu kegiatan manusia dari berbagai bidang seperti karya visual, audio, atau pertunjukan untuk dihargai keindahan dan kekuatan emosinya. Dan banyak definisinya yang lain.. 😊

Bagiku, seni itu adalah wujud ekspresi seseorang dan jalan pemikiran serta jalan jiwa seseorang yang diimplementasikan menjadi sebuah karya yang bisa dinikmati oleh orang lain. Dan percayalah bahwa ‘SEMUA ORANG’ dilahirkan menjadi ‘SENIMAN’ 😊

Apa guna seni..? Tentu saja untuk menyehatkan jiwa.

Hmm .. jadi gini, manusia itu terlahir sebagai makhluk yang mempunyai keinginan untuk membahagiakan diri sendiri dan memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Manusia juga kerap mencurahkan emosi dan juga perasaannya melalui sebuah karya yang menggambarkan keadaanya, atau menggambarkan imajinasinya. Dari hasil mencurahkan imajinasi dan emosinya ini manusia kaan menciptakan sebuah karya yang bisa berharga. Karya itu bisa berupa lukisan, patung, kaligrafi atau tulisan tulisan indah, lagu lagu, puisi, bahkan juga ukiran ukiran sayuran dan buah. 😄 Jadi jiwa yang sehat adalah jiwa yang selalu bisa memberi dan menerima dengan balance.

Pada anak usia dini, seni yang diperkenalkan tidak terlalu banyak dan komplesk seperti jika mengenalkan seni pada orang dewasa. Seni pertamakali yang bisa diajarkan pada anak usia dini dengan mengenalkan warna warna, media seni, dan kebebasan berbuat dengan media dan warna warna. Lebih lanjut bisa mulai dikenalkan dengan kegiatan kegiatan berkesenian. Untuk anak dibawah usia 2 tahun diawali dengan bernyanyi untuk tahap awal. Apa guna bernyanyi..? melemaskan pita suara, mengingat kosa kata dan mengajarkan susunan kata berirama, mengingat nada dan juga mengingat ketukan/birama. Tahap berikutnya bisa dikenalkan dengan bermain alat musik. Anak dikenalkan dengan jenis jenis alat musik dan kegunaannya. Tahap lanjutnya gimana…? membaca puisi misalnya. Membaca puisi itu berguna bagi anak untuk belajar mengekspresikan setiap kata yang tertuli dan maknanya.

Untuk melukis, anak bisa dikenalkan dengan warna. Nggak harus main cat langsung. Bisa dengan pensil warna atau spidol warna. Baru lanjut main cat air. Anak usia dini pertama kali dikenalkan dengan badannya sendiri. Misal mencetak tangannya, kakinya pada kertas gambar. Mewarnainya dengan cat. Setelah itu, bisa melukis diatas media media yang lain. Banyak cara untuk mengekspresikan hasil pemikirannya.

Sejatinya seni itu dibagi menjadi dua :

💐 Seni murni adalah karya yang merupakan hasil imajinasi dan ungkapan rasa penciptanya. Misalnya lukisan, lagu, puisi, patung, jenis jenis keramik dan masih banyak lagi.

💐 Seni terapan adalah adalah karya yang memperhatikan nilai kepraktisan atau kegunaan dari sebuah karya seni. Nah, seni terapan seringkali disebut dengan desain. Seperti misalnya desain produk, desain grafis atau desain komunikasi visual, desain bangunan atau arsitektur, desain interior dan masih banyak lagi.

Lalu, guna seni itu apa..? selain menyehatkan jiwa dan ungkapan ekspresi manusia..? Banyak.

Seni bagi kehidupan sosial kemasyarakatan bisa sebagai ;

🎨 Media Pendidikan, fungsi seni sebagai media pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan media seni, seseorang dapat belajar tentang nilai-nilai dan ilmu pengetahuan dengan cara yang lebih menyenangkan. Sehingga lebih cepat menangkap informasi dengan mudah. Misal untuk menghafal arah mata angin bisa dinyanyikan, menghafal warna dengan bernyanyi lihat kebunku atau balonku. Semua bisa dilakuam dengan lebih menyenangkan.

🎼 Media Kepercayaan, fungsi seni sebagai media kepercayaan adalah seni bisa digunakan untuk menyampaikan pesan religi dan produk budaya kepada manusia. Hal ini bisa dilihat dari busana atau pakaian, ritual ritual kepercayaan, upacara upacara yang berada dalam masyarakat, misal upacara pernikahan, kematian, upacara panen raya, lagu tradisional, kaligrafi, dan masih banyak lagi.

🎹 Media Informasi, fungsi seni sebagai media informasi tidak jauh dari karya audio visual yang memberikan informasi yang menarik.

🎤 Media Hiburan, fungsi seni sebagai media hiburan adalah untuk menghibur. Menyehatkan kembali dan membalancekan kembali keadaan jiwa. Dalam dunia hiburan bisa dikenali dari mulai hiburan musik, hingga hiburan visual, atau hiburan audio visual memiliki seni yang berfungsi untuk membuat sebuah tontonan atau pertunjukan yang menarik bagi orang banyak.

🎻 Media Kesehatan Mental, fungsi seni ini dimulai dari banyak sekali seniman yang menciptakan seni yang bisa membuat diri kita merasa nyaman bahkan lebih tenang ketika melihat, mendengar, atau merabanya. Misalnya ; seni musik dapat menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis dari sebuah trauma kejadian. Atau therapy untuk orang orang yang dipenjara supaya tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Sebenarnya jenis jenis seni itu ada banyak

✔️ Seni Musik

✔️ Seni Rupa

✔️ Seni Gerak

✔️ Seni Pertunjukan

✔️ Seni Sastra

Yang kemudian pada perkembangannya yang modern bisa ditambahkan berbagai hal seperti seni memasak, seni mengukir buah dan sayur, seni bela diri / martial art, seni berkomunikasi, seni merajut, seni membaca wajah dan tulisan dan masih banyak lagi yang berkembang terus 🙂 Kesemua jenis seni itu membantu manusia mengembangkan dirinya dan mendapatkan informasi serta kesehatan yang prima dalam menjalankan hidupnya.

0

KAPAN SIAP TOILET TRAINING.. ?

Anak anak di daycare yang berdiapers, biasanya akan siap untuk berlatih toilet training dengan syarat ;

anak bisa memperlihatkan ekspresi saat menahan BAK atau BAB. Diapers kering saat bangun tidur atau setelah dua jam pemakaian. Tidak puup atau BAB di diapers saat malam hari.

Puup atau BAB terjadi pada waktu yang sama tiap harinya atau pada waktu yang bisa diprediksi dari makanan yang masuk. Anak sudah mampu melepas dan memakai pakaian serta mampu berkomunikasi diajak berkomunikasi tentang pemakaian toilet. Satu lagi, orangtuanya mau konsisten menjalani dan menemani anak anak untuk belajar tentang kebiasaan ini. Ada cerita menarik tentang toilet training ini di daycare.

Suatu kali ada seorang anak perempuan, sebut saja namanya Zii. Usia sudah 2 tahun. Sudah bisa berkomunikasi dengan baik. Bahkan mengutarakan apa yang dia inginkan juga sudah bisa. Duduk dan berjalan juga baik. Dan kami menjadwalkan toilet training untuknya.

Yang pertama dilakukan adalah berdiskusi dengan orangtua tentang penjadwalan ini dan juga mendiskusikan dengan anaknya. Zii sangat senang. Hari yang di jadwalkan tiba, Zii tidak memakai diapers dan setiap 1 atau 2 jam ditanya apakah mau pipis atau puup. Jika dia mengangguk, maka dibawa ke toilet. Didudukkan di closet dan ditunggu. Baru dibersihkan setelah dia mengatakan selesai.

Wahhh… senang.

Ketika tidur siang juga begitu, sebelum tidur diajak ke kamar mandi untuk pipis dulu. Kasurpun dialasi perlak kalau kalau nanti dia pipis di kasur.

Singkat cerita selama 3 minggu, Zii lancar bertoilet training. Kalau mau pipis ata puup sudah bilang dan juga tidak ngompol di kasur. Di rumah, ketika malam hari masih menggunakan diapers. Selama seminggu pertama, kemudian dilepas. Dan aman di malam hari. Dengar kabar tersebut, tentu saja aku dan para guru sangat senang dengan kemajuan itu dan mengapresiasi Zii dan orangtuanya. 😊😊

HIngga suatu hari, ibunya Zii bilang bahwa nenek dan kakek Zii dari luar pulau datang mau berkunjung dan tinggal bersama mereka selama 1 bulan. Baiklah. Jadi, Zii libur daycare selama seminggu karena nenek dan kakeknya masih kangen. Begitu masuk lagi di awal minggu berikutnya, koq tiba tiba pas tidur siang dia ngompol di kasur. waahh ada apa ya..?

Ketika orangtua menjemput di sore harinya, aku menanyakan, apakah Zii sedang banyak kegiatan hari sebelumnya sehingga kelelahan yang menyebabkan lepas kontrol pada kandung kemihnya ketika tertidur. Jawabannya ternyata tidak. Jadi mereka bercerita bahwa selama seminggu libur dan bersama nenek dan kakek, Zii memakai diapers lagi. Supaya memudahkan dan menyamankan nenek dan kakeknya ketika mengajak Zii main dan berlibur bersama.

Waduh….

Jadi begitu ceritanya. Zii mulai terbiasa lagi menggunakan diapers. Dan gagal toilet training kali ini.

Ayah dan Ibu Zii menanyakan mengapa Zii jadi ngompolan lagi, nggak mau bilang kalau mau pipis. dst. Dan kujelaskan mengapa dia mengompol lagi dan malas ke kamar mandi. Salah satunya karena dia kembali menggunakan diapers sehingga merasa kembali nyaman pada saat sedang belajar mandiri bertoilet sehingga malas untuk meminta ke toilet atau sekedar menyampaikan bahwa ia akan pipis atau puup.

Supaya kembali bisa mandiri bertoilet, Zii harus belajar lagi dari awal. Dan ternyata itu sangat sulit lho. Memperbaiki habit, dan mengulang pembelajaran pertama sampai anak itu benar benar bisa mandiri bertoilet. Hampir setahun kami (aku dan para guru) melatih lagi, itupun dengan teliti dan selalu awas ketika dia menunjukkan gejala gejala mau pipis. Goyang goyang gelisah, wajah agak tegang atau tiba tiba dia mojok di suatu tempat. Guru pasti langsung mendekati dan menanyakan. mau pipis atau tidak. sakit perut atau tidak. karena kalau terlambat bida ngompol ditempat. Begitupun di rumah, disampaikan ke orangtua Zii bahwa harus konsisten dan tidak lupa menanyakan ke kamar mandi atau tidak di waktu waktu tertentu supaya nggak kecolongan.

Tepat setahun setelah mengulang dan memperbaiki toilet trainingnya, Zii berhasil lulus… Dia sudah tahu kapan harus pipis dan kapan harus puup. Bahkan sudah bisa kekamar mandi sendiri membereskan dirinya setelah pipis atau puup.

Nah, intinya, untuk melatih toilet training itu butuh kesabaran, kesadaran dan kerjasama dari orangtua dan anak. Jika terputus ketika sedang proses belajar, maka kembali lagi mengulang dan memperbaiki habit itu butuh waktu lama.😊😊😊

0

BERMAIN PERAN

bu ety, nona nggak mau diatur nih..’ leo menarik narik lenganku sambil menunjuk nunjuk anak perempuan yang sedang bermain di lantai dan mengenakan mahkota dari kertas. Leo dan nona sama sama berusia 3 tahun. Aku menuntun leo dan kemudian mengajaknya duduk.

‘kan aku rajanya…’ lanjutnya sambil mengadu padaku setengah protes ketika duduk di depanku.

‘lalu..?’

‘dia mau jadi ratunya coba’

‘hmmm..’ aku tersenyum dan mengelus kepalanya.

‘leo mau jadi raja..? tapi nona pingin jadi ratu..? kalau begitu main bareng aja mainnya gimana..?’ tanyaku

‘nggak mau. Kan tadi aku duluan yang mau jadi rajanya..’

‘ya nggak apa apa. Sama sama aja ya mainnya….’

‘tadi nona sudah bilang koq bu, nona kan mau jadi ratunya’

‘atau mau bergantian saja..? Leo jadi raja duluan terus Nona jadi ratu kalau leo sudah selesai jadi raja’ usulku.

‘boleh begitu..?’ tanyaku lagi.

tampaknya anak anak sedang berpikir keras.

‘ayoo diskusi dulu, disepakati dulu. Bu ety tunggu yaa..’ kataku sambil berdiri dan berjalan menuju meja kerjaku. Dan nggak lama, mereka sepakat. Nona menjadi ratu lebih dulu daripada Leo yang mau menjadi raja.

Bermain peran untuk anak usia dini memang biasanya mereka lakukan karena melihat contoh. Bermain peran tidak melulu mencontoh dari film atau buku yang mereka baca. Kadang bisa juga dari lingkungan sekitar mereka.

Apakah itu normal..? tentu saja. Untuk anak usia dini itu sangat normal. 😃😃👍

Yang nggak normal itu kalau sudah usia setengah tua macam aku masih bermain peran ratu ratuan atau raja rajaan.. 😅😅hahahaha…. 😅😅

Keterangannya gini, bagi anak usia dini, saat bermain peran, anak-anak seakan masuk ke dalam dunianya sendiri, dunia imajinasi yang dia ciptakan. Yang tentu saja penuh keajaiban, petualangan, kelucuan, seperti yang dialami oleh karakter karakter yang ia kenal. Baik karakter favoritnya di televisi, youtube, atau bahkan karakter dari lingkungan sekitarnya. Seperti ayah dan ibu, atau profesi profesi guru, dokter tentara, dan lain lain. Dan kadang kadang anak akan mengajak orang orang yang lebih dewasa disekitarnya untuk bermain bersama dengan mereka.

Di daycare, anak anak sangat diperbolehkan bermain peran. Bahkan tanpa disuruh, mereka akan melakukannya sendiri dan mengajak temen teman. Mereka akan membangun tenda tenda, membangun rmah rumahan dengan lego, lalu mengambil boneka boneka sebagai teman ketika bermain sekolah sekolahan, boneka sebagai muridnya. Atu bermain dokter dokteran, boneka adalah pasiennya dst.

Seru..? tentu saja. 😊😊👍

Menurut banyak ahli, bermain peran adalah permainan yang penuh dengan makna. Dan sangat penting bagi perkembangan emosional, mental, intelektual, bahkan fisik anak. Selain perkembangan motorik kasar dan motorik halusnya. Kognitifpun akan berkembang dengan sempurna sebelum anak anak masuk kedalam lingkungan social yang lebih ramai.

Ada beberapa manfaat dari bermain peran yang perlu diketahui oleh para orangtua antara lain :

✅ Bermain peran bisa mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Hal ini berkaitan dengan kecerdasan berbahasa dan berkomunikasi. Saat bermain peran, anak anak akan mengembangkan beberapa kosa kata dan padanannya ketika berbincang dengan tokoh tokoh dan karakter orang orang yang diperankannya. Selain itu, anak anak bisa memperluas dengan berlatih mengungkapkan apa yang dia pikirkan dnegan bahasa sederhana yang bisa dimengerti banyak orang. Seringnya anak mengulang dialog dan memahami kosa kata dalam implementasinya maka anak anak akan lebih percaya diri ketika akan mengeluarkan pendapat dimanapun dan mengatakan hasil pemikirannya dengan siapapun.

✅ Bermain peran bisa membangun rasa percaya diri anak. Ketika anak berpura pura dan menjalankan perannya seperti yang diinginkan, misalnya menjadi seornag putri, ratu, raja, dokter, polisi, tentara atau superhero maka anak akan merasakan sensasi menjadi karakter karakter tersebut sehingga dapat meningkatkan rasa percaya dirinya dengan sempurna. Disini, peran orangtua sangat krusial. Yaitu membiarkannya bermain peran dan memanfaatkan peran itu untuk kebutuhan kebutuhan memotivasi anak pada hal hal lain. Misalnya, supaya sehat seperti popeye sepertinya adik harus rajin makan sayur. dst

✅ Bermain peran bisa meningkatkan kreativitas. Dalam hal ini bermain peran bisa meningkatkan kreativitas anak anak berdasarkan imajinasinya. Membuat sesuatu, atau membangun sesuatu. Seperti membangun istana dari kardus, atau membuat gedung dari lego, membuat rumah sakit dari playpen. Kreativitas yang terbawa keluar ini akan melahirkan ide ide lain yang lebih baik. Saling mengoreksi antar teman dan bekerja sama.

✅ Bermain peran juga melatih anak untuk belajar mencari solusi dari setiap permasalahan. Di saat saat tertentu saat bermain peran, pemiikiran anak akan terlatih untuk menemukan solusi jika ada masalah terjadi yang terjadi. Dan biasanya itu akan meniru dari apa yang biasanya ilakukan oleh orang orang disekitarnya. Misalnya, ketika rumah rumahan dari kardusnya roboj=h, maka anak akan membangun kembali dengan cara yang berbeda. Atau ketika bermain peran sebagai ibu, dan boneka bayinya ditidurkan, anak akan menyadari bahwa bayi membutuhkan selimut untuk tetap hangat, memakaikan diapers ketika ngompol dst. Dengan belajar memecahkan masalah saat bermain dapat membantu membangun kepercayaan diri anak saat nantinya harus mengatasi masalah di kehidupan nyata.

✅ Bermain peran membantu anak anak membangun kemampuan social dan empati. Dalam bermain peran, anak sedang menempatkan dirinya dalam pengalaman menjadi orang lain. Menghidupkan kembali sebuah peristiwa yang mirip bisa membantu dia menghargai perasaan orang lain sehingga dapat membantunya mengembangkan empati. Selain itu, karena bermain peran lebih menyenangkan dilakukan bersama teman, anak dapat belajar berkomunikasi, berlatih menunggu, berlatih secara bergiliran, dan berbagi peralatan atau mainan bersama teman teman. Selain itu, bermain peran dapat membantu anak membangun pandangan positif dan juga membantu anak merelaisasikan imajinasi menjadi apa kelak ketika mereka dewasa.

Nah, demikian tadi adalah manfaat bermain peran untuk anak anak usia dini. Selain bermanfaat juga bisa menjadi motivasi untuk mewujudkan cita citanya.

Orangtua, silahkan mengajak anak berlatih berman peran di rumah. Selain melatih anak berkomunikasi dan berdiskusi dengan baik, berlatih mencari solusi dan juga berimajinasi dengan baik.

0

PARAMETER PERKEMBANGAN ANAK 0 – 6 BULAN

Anak anak usia dini dalam perkembangannya memang berbeda satu sama lain. Tidak ada yang sama. Bisa jadi di usia sama sama 6 bulan, si A sudah bisa merangkak. Si B masiih bolak balik, atau si C masih tengkurep sambil nangis kejer tiap ada orang lewat. Atau malah si D yang sudah mulai berdiri diri, menggapai kursi atau meja di dekatnya 😅😅 (pernah ketemu kan..? )

Lho, kenapa begitu..? karena setiap orangtua pasti memiliki stimulasi yang berbeda untuk anak anaknya. Anak yang distimulasi pasti dengan sendirinya akan terbentuk seperti yang diharapkan sesuai dengan usianya. Parameter perkembangan anak dibuat, pasti dengan penelitian dan survey panjang. 😊😊

Beberapa orangtua anak usia dini yang sering kutemui, biasanya suka gagal move on 😅😅 menganggap anaknya bayi terus. Yang harus dibantu setiap saat. Padahal bantuan itu justru menjerumuskan anak. Setiap anak menangis karena sedang berusaha tengkurep misalnya selalu merasa kasihan. Langsung saja diangkat dan digendong. Para orangtua yang gagal move on ini membuat anak menjadi lebih lambat berkembang karena dicut terus usahanya mengembangkan diri dan akhirnya jadi bergantung pada mereka.

Yang nantinya dikemudian hari ketika anak rewel, tidak mandiri dan lainnya mereka para orangtua ngeluh juga. 😃😃 koq anakku rewel, koq anakku penakut, koq anakku gini dan gitu… padahal kalau ditelusuri awalnya ya para orangtua itu sendiri yang menjadi penyebabnya.. 😁

Anak yang sehat, anak yang mandiri tentu saja tidak bisa didapat secara instant. Ada beberapa hal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak usia dini menjadi anak yang sehat.

✅Makanan yang sehat, makanan sehat ini tidak harus makanan yang mahal. Makanan sehat bisa dan banyak disekitar kita. Sayur, buah, daging, ikan, tempe dan lainnya semua bisa didapat di sekitar kita. Murah pula.

✅Stimulasi sesuai usia dan tumbuh kembangnya. Stimulasi pendukung untuk setiap proses perkembangan anak itu mutlak diperlukan. Dari anak baru lahir sampai anak menjelang usia prasekolah. Stimulasi stimulasi yang meliputi motorik kasar, motorik halus, oralmotorik dan kognitif diperlukan untuk menunjang semua perkembangan anak. Untuk bisa bergerak, berbicara dan berpikir dengan baik.

✅ Lingkungan keluarga yang baik. Lingkungan rumah, pergaulan keluarga, lingkungan sosial akan membantu anak membentuk karakternya. Membentuk cara berinteraksi sosial yang baik dengan semua orang.

Untuk anak usia 0 – 6 bulan, parameter yang umum antara lain:

🐣 Memperlihatkan ketertarikannya pada wajah orang. Untuk bayi yang baru lahir perlu dipahami bahwa jarak pandang mereka masih terbatas. Jadi yang dikenali adalah suara dan wajah orang dengan sangat terbatas. Maka stimulasi yang bisa diberikan adalaha wajah yang berkespresi gembira ketika menyapanya. Bayi akan merespon dengan suara dan juga dengan matanya terlebih dahulu. Biasanya bayi akan berbinar binar, atau jika ada suara yang keras akan menangis. Stimulasi ini bisa juga dilakukan oleh orang orang yang berada dalam lingkungan anak. Dengan ekspresi wajah dan bunyi berbeda.

🐣 Merespon bunyi. Bayi tertarik dengan segala bunyi. Bunyi bunyi merangsang otak bergerak aktif mencerna dan memberikan stimulasi pada pendengaran anak. Stimulasi ini akan membantu anak untuk belajar mendengar dan mencerna setiap kata. Berikan suara musik ketika tidur, atau stimulasi suara ketika berjumpa dengannya. Berikan kata kata yang baik dan ramah, bergumam dan bernyanyi.

🐣 Merespon cahaya. Bayi merespon cahaya yang ada disekitarnya. Matanya akan bergerak mencari cahaya. Mencari warna warna berpendar. Ketertarikan akan warna membuat bayi selalu antusias. Stimulasi ini membantu mengenal siang dan malam. Dimana siang hari ada cahaya yang terang dan malam hari menjadi redup dan gelap.

🐣 Memutar kepala ke arah samping. Di usia bayi 1 – 2 bulan, bayi sudah bisa mengikuti arah suara. Memutar kepalanya ke arah kiri dan kanan. Menggerakkan matanya. Mengikuti dan mencari sumber bunyi atau sumber cahaya yang kebetulan melintas. Stimulasi memutar kepala dan mengangkat kepala bisa dimulai dari menidurkannya dengan posisi tengkurap. Selain menenangkan, juga melatih otot kepala anak untuk menegakkan kepala. Tentu saja ini harus dengan pengawasan.

🐣 Mengikuti arah benda bergerak. Bayi sudah mulai mengikuti benda bergerak ketika usianya 2 bulan. Pada saat itu, bayi mulai bereksperimen. Melihat reaksi. Bola menggelinding, atau mainan gantung yang bergerak gerak diatas kepalanya. Daun daun yang tertiup angin ketika bermain di taman. Ini juga adalah bagian dari stimulasi anak usia dini.

🐣 Tersenyum. Ekspresi tersenyum biasanya muncul ketika bertemu dengan wajah orang lain yang tersenyum. Karena bayi belajar meniru.

🐣 Tertawa. Demikian juga dengan tertawa. Wajah wajah yang dikenalinya sangat ekspresif dan gembira semakin merangsan bayi paham dan menjadi lebih ceria.

🐣 Kepala dan lengan bergerak bersamaan. Saat bayi terlentang dia akan otomatis menggerakkan kaki dan tangannya kesana kemari secara bersamaan. Stimulasi yang dibutuhkan adalah menggerakkan kekiri an kekanan, mengangkat tangannya dan menekuk nekuk kakinya sambil diajak bicara. Atau bisa juga memberikan mainan gantung atau bouncer untuk anak.

🐣 Mendengarkan suara atau bunyi. Semakin bertambah usia bayi, maka kemampuan mendengarkan suara atau bunyi juga semakin baik. Dan bayi akan mulai mengimplementasikannya dengan bubbling. Beberapa anak melalui fase bubbling ini dengan berteriak penuh ekspresi. Tertawa terpingkal pingkal bila dikejutkan.

🐣 Mengangkat kepala beberapa saat. Bayi sudah bisa mengangangkat kepala beberapa saat ketika tengkurap, bisa mulai mencoba ditambahkan gerakan miring ke kiri dan kanan. dan mulai tengkurap mandiri.

🐣 Kaki semakin menjulur panjang. Mulai mendorong ndorong dan menjulur makin panjang kakinya menekuk dan meluruskan dalam posisi tengkurap.

🐣 Mendorong kakinya ketika mengangkat kepala. Ketika ditengkurapkan mendorong kakinya dan mengangkat kepala dengan baik, bisa menoleh kiri kanan. dan makin bertambah ketrampilannya.

🐣 Bermain dengan tangannya. Bayi mulai menggenggam tangannya sendiri. Memperhatikan jari jarinya. Memperhatikan tangannya yang bergerak. Mencoba menggenggam, melepaskan mainan.

🐣 Mencari benda dengan tangannya. Tengkurap dan belajar duduk di buncer atau bangku tidak tegak, bayi akan berusaha mencari benda disekelilingnya. lalu menggerakkan tangan dan mencari.

🐣 Senang melihat wajahnya di kaca. Melihat wajah di kaca beberapa bayi memiliki ekspresi yang berbeda. Ada yang terkejut, menangis dan juga tertawa. Ekspresi yang berubah rubah akan membuat bayi belajar bereksplorasi tentang rasa.

🐣 Mendorong benda dengan telunjuknya.Pada posisi merangkak atau duduk, bayi akan mulai mendorong dorong benda dengan telunjuknya. Atau bisa juga bermain main dengan benda kecil dan belajar memegangnya. Dengan telunjuk dan jempol.

🐣 Bermain dengan kakinya. Pada saat bayi telentang. Memegang kedua kakinya, kadang juga memasukkan ke mulut.

🐣 Fokus pada benda bergerak dan mencoba meraihnya. Benda benda yang bergerak disekitarnya biasanya menarik bayi untuk belajar. Lalu merangsang dirinya untuk bergerak.

🐣 Belajar berdiri sendiri dengan berpegangan.

parameter perkembangan ini tidak semu bayi melalui setiap urutannya dengan runut. Nmun ini adalah parameter umum yang berlaku untuk anak usia 0 – 6 bulan. Di mana motorik kasar anak mulai dibentuk sendiri.

Yang harus dipahami oleh orangtua bahwa setiap momentum perkembangan bayi itu sangat menakjubkan. Bayi bayi bergerak begitu dinamis dan kadang lebih cepat dari yang kita duga. Ada juga bayi bayi yang lebih lambat. Stimulasi yang konsisten dan terus menerus sesuai perkembangannya akan mengantar bayi tumbuh menjadi anak anak yang sehat.. 😊😊

0

REFLEKS PADA BAYI

Sejatinya, semua bayi dilahirkan dengan refleks alami. Semua refleks alami ini membantu bayi untuk bertahan hidup. Contoh paling sering dilakukan para ibu adalah ketika mengecek bayi apakah butuh minum ASI atau tidak adalah dengan meletakkan jari di ujung bibir atau di pipi bayi. Dan bayi secara otomatis akan mengejar seolah olah minta susu. Reflks ini disebut dengan rooting refleks

Nah, ada beberapa jenis refleks bayi yang bisa dikenali. Yang paling sering dibicarakan secara umum adalah refleks moro. Refleks moro atau yang juga dikenal sebagai refleks kejut adalah respon tidak sadar dan tiba-tiba yang muncul pada bayi mulai dari lahir.

Refleks ini akan membuat bayi membentangkan lengan, kaki, dan jari serta melengkungkan punggungnya seperti orang yang sedang kaget atau terkejut. Bayi bisa menangis atau juga tidak saat melakukan refleks moro. Namun jika terjadi saat fase tidur bayi, maka seringkali dapat membuat bayi terbangun dan menangis karena kaget. Refleks moro tidaklah berbahaya, bahkan sebaliknya menandakan bahwa aktivitas saraf dan otak bayi berjalan dengan normal. Refleks moro yang kerap kali mengganggu tidur bayi ini biasanya lebih sering dialami bayi baru lahir hingga usia lima minggu. Namun perlahan, refleks moro akan berkurang dan berhenti di usia bayi antara tiga sampai enam bulan.

Beberapa bayi akan terkejut atau mengalami refleks moro saat mendengar suara keras, perubahan posisi tubuh, gerakan yang tiba-tiba (apapun yang membuat bayi merasa seperti akan jatuh), perubahan suhu udara, hingga sentuhan yang mendadak. Itu sebabnya, ketika baru lahir, bayi bayi di Indonesia dibedong. Supaya tidak kagetan ketika tidur. Atau ditidurkan tengkurap. Supaya nggak gampang bangun dan diberi bantaal disisi sisinya. Seperti suasana dalam kandungan ibunya. Dan di daycare melakukan hal yang sama.

Ada 15 refleks pada bayi yang bisa dikenali sejak lahir

💐 Refleks Menggenggam ( palmar grasp reflex ) Grasping Reflex adalah refleks gerakan jari – jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syaraf berkembang normal hilang setelah 3 – 4 bulan Bayi akan otomatis menggenggam jari ketika kita menyodorkan jari telunjuk kepadanya. Reflek menggenggam terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan merespons dengan cara menggenggamnya kuat kuat.

💐Refleks mencari ( rooting reflex ) Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap ( dibelai ) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.Refleks digantikan dengan makan secara sukarela. Refleks menghisap dan mencari adalah upaya untuk mempertahankan hidup bagi bayi mamalia atau binatang menyusui yang baru lahir, karena dengan begitu dia begitu dia dapat menentukan susu ibu untuk meperoleh makanan.

💐Refleks menghisap (suckling reflex ) Bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika anda menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi. Refleks menghisap terjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka. Refelks menghisap memudahkan bayi yang baru lahir untuk memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting susu dengan makanan. Menghisap adalah refleks yang sangat penting pada bayi. Refleks ini merupakan rute bayi menuju pengenalan akan makanan. Kemampuan menghisap bayi yang baru lahir berbeda-beda. Sebagian bayi yang baru lahir menghisap dengan efisien dan bertenaga untuk memperoleh susu.

💐Refleks Moro ( moro refleks ) refleks Moro adalah suatu respon tiba tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan. Dan ini sudah dituliskan diawal status.

💐Babinski Reflex. Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari – jari mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang dengan normal. Hilang di usia 4 bulan.

💐Swallowing Reflex adalah refleks gerakan menelan benda – benda yang didekatkan ke mulut, memungkinkan bayi memasukkan makanan ada secara permainan tapi berubah sesuai pengalaman.

💐Breathing Reflex, Refleks gerakan seperti menghirup dan menghembuskan nafas secara berulang – ulang , fungsi : menyediakan O2 dan membuang CO2, permanen dalam kehidupan.

💐Refleks Tonic labyrinthine / labirin, Pada posisi telentang, reflex ini dapat diamati dengan mengangkat bayi beberapa saat lalu dilepaskan. Tungkai yang diangkat akan bertahan sesaat kemudian jatuh. Refleks ini akan hilang pada usia 6 bulan.

💐Eyeblink Reflex, Refleks gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata – fungsi : melindungi mata dari cahaya dan benda – benda asing – permanen dalam kehidupan jika bayi terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan menutup atau dia akan mengerjapkan matanya.

💐Refleks Tonic Neck, Disebut juga posisi menengadah, muncul pada usia satu bulan dan akan menghilang pada sekitar usia 5 bln. Saat kepala bayi digerakkan kesamping, lengan pada sisi tersebut akan lurus dan lengan yang berlawanan akan menekuk ( kadang – kadang pergerakan akan sangat halus atau lemah ). Jika bayi baru lahir tidak mampu untuk melakukan posisi ini atau jika reflek ini terus menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi dimungkinkan mengalami gangguan pada neuron motorik atas. Berdasarkan penelitian, refleks tonick neck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang akan menyediakan bayi untuk mencapai gerak sadar

💐Puppilary Reflex, Refleks gerakan menyempitkan pupil mata terhadap cahaya terang, membesarkan pupil mata terhadap terhadap lingkungan gelap. – fungsi : melindungi dari cahaya terang, menyesuaikan terhadap suasana gelap.

💐Refleks Merangkak ( crawling ) Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, ia membentuk posisi merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya.

💐Refelks Berjalan dan melangkah ( stepping ) Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dan telapak kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu / orang tersebut akan melihat refleks berjalan, yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan. Jika tulang keringnya menyentuh sesuatu, ia akan mengangkat kakinya seperti akan melangkahi benda tersebut. Refleks berjalan ini akan dan berbeda dengan gerakkan berjalan normall, yang ia kuasai beberapa bulan berikutnya. Menurun setelah 1 minggu dan akan lenyap sekitar 2 bulan.

💐Refleks Yawning, Yakni refleks seperti menjerit kalau ia merasa lapar, iasanya kemudian dan berlangsung hingga sekitar satu tahun kelahiran. Refleks plantar ini dapat periksa dengan menggosokkan sesuatu di telapak kakinya, maka jari – jari kakinya akan melekuk secara erat.

💐Refleks Swimming, Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di kolam yang berisi air, ia akan mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan berenang. Refleks ini akan menghilang pada usia empat sampai enam bulan. Refleks ini berfungsi untuk membantu bayi bertahan jika ia tenggelam. Meskipun bayi akan mulai mengayuh dan menendang seperti berenang, namun meletakkan bayi di air sangat beresiko. Bayi akan menelan banyak air pada saat itu.

Hampir secara umum semua bayi mengalami semua refleks ini. Keseluruhan refleks ini ada yang dilalui ada yang tidak dilalui. Namun, ada beberapa bayi yang mengalami refleks ini dengan reaksi yang membuat orangtua khawatir. Misalnya ; yang sering kedapatan adalah bayi dengan refleks moro. Di mana bayi menangis ketika ada suara suara, atau bahkan gerakan kecil. Atau suara suara yang sangat lembut sekalipun. Bayi menangis akan menangis sangat lama dan salah satu yang biasa dilakukan di daycare adalah menenangkan bayi dengan ditepuk tepuk punggungnya perlahan ketika tidur tengkurap. Atau membedongnya, dan memberikan pinggiran bantal atau memainkan musik pengantar tidur. 😊

0

PERILAKU ANAK USIA DINI

Anak anak usia dini memiliki beberapa hal yang patut dicermati ketika berkegiatan di dalam maupun di luar rumah. Pertumbuhan anak usia dini itu meliputi pembangunan pada motorik kasar, motorik halus, kognitif.

Tetapi kesemuanya itu bisa dibangun dengan beberapa prasyarat tentu saja. Misal ; untuk membangun motorik kasar anak anak harus distimulasi dengan gerakan gerakan ringan ketika masih bayi. Stimulasi stimulasi ini yang akan terus merangsang otot anak untuk bergerak dengan baik.

Sementara untuk membangun motorik halus, anak anak usia dini bisa dilatih dengan stimulasi memasukkan benda, memukul benda, menjahit, menggenggam, menggaruk, mengambil benda benda kecil dst.

Membangun kognitif anak itu banyak cara stimulasi, dari bernyanyi, menghitung benda, mengajak diskusi (komunikasi) dan melatih nalar (logika dan fungsi) juga melatih oromotoriknya supaya lancar berbicara dan lancar pula menerima asupan nutrisi karena bisa menunyah dan mengolah makanan dengan baik.

Ada beberapa perilaku anak usia dini yang bisa diamati, dan bisa difasilitasi supaya bisa tetap tumbuh dengan baik. Antara lain :

✅ Melihat, Anak usia dini suka kepo pada hal hal yang menarik perhatiannya. ia akan melihat dan mencari sumber dari hal hal menarik tersebut. Kadang hanya melihat saja. Atau lebih sering pura pura tidak melihat namun memperhatikan. Tergantung mood anak. Kegiatan melihat ini termasuk dalam eksplorasi anak terhadap lingkungannya. Selain menyentuh yang juga merupakan salah satu cara anak bereksplorasi. JIka penampakan sesuatu yang dilihat di rasa membahayakan, biasanya anak akan segera menjauh. Atau beberapa anak berusaha untuk menunggu reaksi ketika melihat sesuatu.

✅ Memperhatikan, anak usia dini memiliki keingintahuan yang sangat besar terhadap sesuatu. Jika sedang memperhatikan sesuatu benda, permainan, gerak dll. Mereka akan sangat fokus. Sangat ingin tahu, dan memperhatikan reaksi reaksi, emosi emosi yang ada di sekitarnya. Mereka belajar. Dengan memperhatikan segala sesuatu.

✅ Mengamati, anak usia dini suka mengamati dengan perlahan apa saja yang berlaku di lingkungannya dan mempelajarinya dengan cepat. Misalnya rutinitas yang dilalui. Ia akan cepat mempelajarinya dan kemudian terus menerus mengingat hasil pengamatannya. Kemudian mencontoh. Ada kalanya mencontohpun tidak sama. Ada kreatifitas dan imajinasi yang bermain di sana.

✅ Mencontoh, kegiatan ini adalah salah satu model kegiatan belajar tertua di jagat raya. Anak usia dini mencontoh apa saja yang dilihat, dilewati, disentuh dan semuanya menjadi pembelajaran untuk membangun dirinya dan membentuk semuanya.

✅ Membicarakan. hal ini bisa didapat ketika anak usia dini menanyakan sesuatu yang baru dia temukan. Terutama hal hal yang tidak pernah ia lihat, temukan dan ia sentuh. Lalu membicarakannya sepanjang hari.

kemampuan kemampuan tersebut, yang akhirnya membentuk apa yang akan menghasilkan karakter/bentukan anak anak yang berbeda beda.

Daannn.. dari kesemuanya itu, yang menjadi ROLE MODEL pertama mereka adalah orang tua di rumah. Orang orang terdekat dalam lingkungan mereka tumbuh. Karena bagi anak usia dini sosok yang sering dilihat di rumah ya orangtua, keluarga inti yang lain.

jadi kalau ada yang bilang bahwa ketika anak usia dini ; anak adalah cerminan orangtuanya itu benar. 👍👍

Anak akan berubah ketika ia sudah memiliki lingkar sosialisasi yang cukup intensif dan cukup banyak. Sehingga yang dilihat, diperhatikan, diamati, didengar juga banyak dan beragam. 😄😄👍

Tidak ada yang masalah dalam hal itu selama orangtua memperhatikan apa yang sudah dilalui anaknya sehari hari. Apa yang sudah dipelajari anak anaknya.

Gimana caranya..? padahal kan nggak setiap saat ada disisi anak anak ketika berkegiatan..? ya saling bercerita. Saling mendengarkan sebelum tidur malam. Menyisihkan waktu mendengarkan disela sela kesibukan. Atau ngobrol senang ketika minum teh bareng, atau pas belajar bareng aja.. 😄😄

Dan aku suka mengamatinya, itu juga yang sering kulakukan.

0

PROGRAM BARU LWR

Menanggapi permintaan dan kebutuhan akan tempat penitipan anak yang lebih luas, LWR, membuka program baru yang disebut AFTER SCHOOL. Di mana anak anak bisa dititipkan sepulang dari sekolah.

Program ini resmi dibuka awal November 2022. Para orangtua yang membutuhkan silahkan menghubungi ke LWR admin 0856 1448 473,

Adapun kegiatan kegiatan after school, selain anak beristirahat setelah pulang dari sekolah, mereka juga bisa mengulang pembelajaran di sekolah dengan didampingi oleh guru dan mengerjakan tugas tugas sekolah yang mungkin tidak akan sempat dikerjakan di rumah bersama orangtua.