0

PERILAKU ANAK USIA DINI

Anak anak usia dini memiliki beberapa hal yang patut dicermati ketika berkegiatan di dalam maupun di luar rumah. Pertumbuhan anak usia dini itu meliputi pembangunan pada motorik kasar, motorik halus, kognitif.

Tetapi kesemuanya itu bisa dibangun dengan beberapa prasyarat tentu saja. Misal ; untuk membangun motorik kasar anak anak harus distimulasi dengan gerakan gerakan ringan ketika masih bayi. Stimulasi stimulasi ini yang akan terus merangsang otot anak untuk bergerak dengan baik.

Sementara untuk membangun motorik halus, anak anak usia dini bisa dilatih dengan stimulasi memasukkan benda, memukul benda, menjahit, menggenggam, menggaruk, mengambil benda benda kecil dst.

Membangun kognitif anak itu banyak cara stimulasi, dari bernyanyi, menghitung benda, mengajak diskusi (komunikasi) dan melatih nalar (logika dan fungsi) juga melatih oromotoriknya supaya lancar berbicara dan lancar pula menerima asupan nutrisi karena bisa menunyah dan mengolah makanan dengan baik.

Ada beberapa perilaku anak usia dini yang bisa diamati, dan bisa difasilitasi supaya bisa tetap tumbuh dengan baik. Antara lain :

✅ Melihat, Anak usia dini suka kepo pada hal hal yang menarik perhatiannya. ia akan melihat dan mencari sumber dari hal hal menarik tersebut. Kadang hanya melihat saja. Atau lebih sering pura pura tidak melihat namun memperhatikan. Tergantung mood anak. Kegiatan melihat ini termasuk dalam eksplorasi anak terhadap lingkungannya. Selain menyentuh yang juga merupakan salah satu cara anak bereksplorasi. JIka penampakan sesuatu yang dilihat di rasa membahayakan, biasanya anak akan segera menjauh. Atau beberapa anak berusaha untuk menunggu reaksi ketika melihat sesuatu.

✅ Memperhatikan, anak usia dini memiliki keingintahuan yang sangat besar terhadap sesuatu. Jika sedang memperhatikan sesuatu benda, permainan, gerak dll. Mereka akan sangat fokus. Sangat ingin tahu, dan memperhatikan reaksi reaksi, emosi emosi yang ada di sekitarnya. Mereka belajar. Dengan memperhatikan segala sesuatu.

✅ Mengamati, anak usia dini suka mengamati dengan perlahan apa saja yang berlaku di lingkungannya dan mempelajarinya dengan cepat. Misalnya rutinitas yang dilalui. Ia akan cepat mempelajarinya dan kemudian terus menerus mengingat hasil pengamatannya. Kemudian mencontoh. Ada kalanya mencontohpun tidak sama. Ada kreatifitas dan imajinasi yang bermain di sana.

✅ Mencontoh, kegiatan ini adalah salah satu model kegiatan belajar tertua di jagat raya. Anak usia dini mencontoh apa saja yang dilihat, dilewati, disentuh dan semuanya menjadi pembelajaran untuk membangun dirinya dan membentuk semuanya.

✅ Membicarakan. hal ini bisa didapat ketika anak usia dini menanyakan sesuatu yang baru dia temukan. Terutama hal hal yang tidak pernah ia lihat, temukan dan ia sentuh. Lalu membicarakannya sepanjang hari.

kemampuan kemampuan tersebut, yang akhirnya membentuk apa yang akan menghasilkan karakter/bentukan anak anak yang berbeda beda.

Daannn.. dari kesemuanya itu, yang menjadi ROLE MODEL pertama mereka adalah orang tua di rumah. Orang orang terdekat dalam lingkungan mereka tumbuh. Karena bagi anak usia dini sosok yang sering dilihat di rumah ya orangtua, keluarga inti yang lain.

jadi kalau ada yang bilang bahwa ketika anak usia dini ; anak adalah cerminan orangtuanya itu benar. 👍👍

Anak akan berubah ketika ia sudah memiliki lingkar sosialisasi yang cukup intensif dan cukup banyak. Sehingga yang dilihat, diperhatikan, diamati, didengar juga banyak dan beragam. 😄😄👍

Tidak ada yang masalah dalam hal itu selama orangtua memperhatikan apa yang sudah dilalui anaknya sehari hari. Apa yang sudah dipelajari anak anaknya.

Gimana caranya..? padahal kan nggak setiap saat ada disisi anak anak ketika berkegiatan..? ya saling bercerita. Saling mendengarkan sebelum tidur malam. Menyisihkan waktu mendengarkan disela sela kesibukan. Atau ngobrol senang ketika minum teh bareng, atau pas belajar bareng aja.. 😄😄

Dan aku suka mengamatinya, itu juga yang sering kulakukan.